Gambaran Mental Health Status pada Siswa dengan Usia 15-18 Tahun yang Melakukan Pembelajaran Blended Learning pada Masa Pandemi Covid-19

  • Veni Eka Septiyana Hidayanti Program Studi S1 Pendidikan Ners, STIKES Widyagama Husada, Malang
  • Kurniawan Erman Wicaksono Program Studi S1 Pendidikan Ners, STIKES Widyagama Husada, Malang
  • Ika Arum Dewi Satiti Program Studi S1 Pendidikan Ners, STIKES Widyagama Husada, Malang
Keywords: Blended Learning; Mental Health; Pandemi Covid-19

Abstract

Latar Belakang: Pandemi Covid-19 masih terus berlangsung hingga saat ini sehingga Kementrian pendidikan Indonesia menerapkan sistem pembelajaran baru yaitu sistem pembelajaran blended learning dimana siswa harus melakukan pembelajaran secara online dan juga harus datang ke sekolah, jadi pembelajaran blended learning merupakan pembelajaran bauran antara online dan luring. Sistem pembelajaran blended learning ini tentunya berdampak positif dalam penekanan penyebaran Covid-19, namun disisi lain ternyata juga berdampak negatif pada mental health siswa. Pembelajaran blended learning berdampak buruk pada status kesehatan mental siswa yaitu siswa kesulitan menyesuaikan dengan sistem pembelajarannya, mereka menjadi jarang interaksi dengan teman sebayanya, kesulitan saat berkonsentrasi dalam menyelesaikan tugas karena kurang faham dengan materi yang disampaikan dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran masalah mental health status pada siswa yang melakukan pembelajaran blended learning.

Metode : Peneliti merupakan penelitia diskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Srenght and Diffuculties Questionnaire (SDQ) yang diberikan pada 30 responden dari jumlah populasi sebanyak 42 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dimana penliti hanya mengambil responden sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu siswa yang melakukan pembelajaran blended learning, siswa yang terindikasi mengalami masalah mental health serta siswa yang berusia 15-18 tahun.

Hasil : Hasil peneliti ini didapatkan data umum Sejumlah 15 orang adalah perempuan dan 15 orang adalah laki-laki. Rentang usia responden adalah 15-18 tahun dengan hasil usia 15 tahun (26,7%), usia 16 tahun (26,7%), usia 17 tahun (33,3%) dan usia 18 tahun (13,3%). Hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner Srenght and Diffuculties Questionnaire (SDQ) didapatkan hasil data sebanyak 83,4% siswa mengalami gejala emosional, sebanyak 16,7% siswa mengalami masalah dalam perilaku sehari-hari, sebanyak 36,7% siswa mengalami masalah relasi dengan teman sebayanya.

Kesimpulan: Pembelajaran blended learning ternyata bukan hanya berdampak positif namun juga berdampak negatif pada siswa, sehingga siswa menjadi kesulitan dalam belajar sehingga mengganggu mental health status siswa.

References

Arango, C., Wykes, T., & Moreno, C. (2020). Mental health care and COVID-19. The Lancet Psychiatry, 7(12), 1013. https://doi.org/10.1016/S2215-0366(20)30480-6

Fatimah, M. (2020). How E-Learning Affects Students’ Mental Health During Covid-19 Pandemic: An Empirical Study. Jurnal Riset Pedagogik, 4(1), 114–124.

Hikmah Diajeng E.F., Indari, & Mustriwi. (2021). Gambaran Regulasi Emosi Remaja SMK Korban Bullying di SMK Multimedia Tumpang. Nursing Information Journal, 1(1), 25–30. https://doi.org/10.54832/nij.v1i1.164

Kemenpppa. (2020). Kesehatan Mental Anak Rentan Selama Pandemi. 48(11), 372–376.

Maharani, A. S., & Sudaryanto, W. T. (2021). Hubungan Aktivitas Fisik Dan Kesehatan Mental Pada Usia Dewasa Muda Di Masa Pandemi Covid-19. 2(September), 144–149.

Malfasari, E., Febtrina, R., Herniyanti, R., Timur, L. B., Sekaki, P., Tim, L. B., Kota, P., & Pekanbaru, K. (2020). Kondisi Mental Emosional pada Remaja. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(3), 241–246.

Nafisah, D., Khattrine, L., & Juwariyah, S. (2021). Hubungan Regulasi Emosi Terhadap Tingkat Kesehatan Mental Remaja Pada Masa PENDAHULUAN Pandemi COVID-19 ( Coronavirus Disease 2019 ) yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 ( Severe Acute Respiratory Syndrome menjadi peristiwa yang mengancam kesehatan masya. 5(2), 104–109.

Prafitasari, F., Sukarno, S., & Muzzazinah, M. (2021). Integration of Critical Thinking Skills in Science Learning Using Blended Learning System. International Journal of Elementary Education, 5(2), 434. https://doi.org/10.23887/ijee.v5i3.35788

Purnama, M. N. A. (2020). Blended Learning Sebagai Sarana Optimalisasi Pembelajaran Daring Di Era New Normal. SCAFFOLDING: Jurnal Pendidikan Islam Dan Multikulturalisme, 2(02), 106–121. https://doi.org/10.37680/scaffolding.v2i02.535

Rusdiana, A., Sulhan, M., Arifin, I. Z., & Kamludin, U. A. (2020). Penerapan Model POE2WE Berbasis Blended Learning Google Classroom Pada Pembelajaran Masa WFH Pandemic Covid-19. Scientific Writing of the Bandung State Islamic University 2020, 1–10.

Sari, G. A. (2020). Dampak Sistem Kegiatan Belajar Mengajar (Kbm) Daring Akibat Covid-19 Terhadap Siswa. Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS, 8(2), 462. https://doi.org/10.36841/pgsdunars.v8i2.848

Zulfia, I., Meilinda, M., Ilma, N., & Muskhafiyah, S. (2021). Kesehatan Mental Remaja Pada Masa Pandemi. Counseling AS SYAMIL: Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Islam, 1(1), 11–19.

Zulka, A. N. (2021). Evaluasi Pelaksanaan Learning From Home (LFH): Blended Learning dengan Emotional Resilience dan Kemampuan Manajemen Belajar Mahasiswa Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jember. The Indonesian Journal of Health Science, 13(1), 44–52. https://doi.org/10.32528/ijhs.v13i1.5017

Published
2022-03-11
How to Cite
Hidayanti, V. E. S., Wicaksono, K. E., & Satiti, I. A. D. (2022). Gambaran Mental Health Status pada Siswa dengan Usia 15-18 Tahun yang Melakukan Pembelajaran Blended Learning pada Masa Pandemi Covid-19. Nursing Information Journal, 1(2), 74-80. https://doi.org/10.54832/nij.v1i2.208
Source