Gambaran Kemampuan Keluarga dalam Perawatan Diri (Self-Care) pada Penderita Skizofrenia

  • Dimas Ilham Putra Irwanda Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr.Soepraoen Malang
  • Dian Pitaloka Priasmoro Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr.Soepraoen Malang
  • Bayu Budi Laksono Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr.Soepraoen Malang
Keywords: Kemampuan Keluarga, Perawatan Diri, Skizofrenia

Abstract

Pendahuluan: Angka gangguan jiwa di Indonesia yang semakin meningkat menimbulkan dampak salah satunya adalah semakin tingginya angka ketergantungan dalam perawatan diri (self-are). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan perawatan diri (self-are) pada pasien yang menderita skizofrenia.

Metode: Desain penelitian adalah penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan keluarga dalam perawatan diri (self-care) pada penderita skizofrenia. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 161 penderita skizofrenia. Sampel dalam penelitian ini adalah 70 responden. Penelitian ini dilakukan secara langsung menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Ampelgading Kabupaten Malang pada 13 – 18 Juni 2022. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Accidental Sampling dan didapatkan 70 responden. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan analisis Univariat dan disajikan dalam bentuk persentase.

Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan keluarga dalam perawatan diri (self-are) pasien skizofrenia hampir seluruhnya memiliki kemamuan sedang sejumlah 59 orang (84%), sebagian kecil memiliki kemampuan tinggi sejumlah 11 orang (16%), dan tidak satupun keluarga yang memiliki self-care rendah.

Kesimpulan: Secara umun kemampuan self-care yang dimiliki keluarga untuk merawat anggota kemuarga yang mengalami skizofrenia pada sedang atau baik dan tinggi atau sangat baik. Penelitian ini diharapkan ada upaya dari puskemas terkait informasi bagaimana cara untuk meningkatkan perawatan diri (self-care), dan memberikan edukasi kepada keluarga tentang pentingnya mendampingi penderita skizofrenia, dan memberikan informasi tentang komitmen  bagaimana cara memanajemen waktu ketika merawat pasien.

References

Adianta, I. K. A., & Wardianti, G. A. (2018). Beban keluarga pada penderita diabetes. Jurnal Riset Keperawatan, 2(1), 85-90.

Emilyani, D. (2014). Pengaruh terapi Kelompok Suportif Terhadap Kemandirian Pasien Skizofrenia Yang Mengalami Defisit Perawatan Diri di Rumah Sakit Jiwa Propinsi NTB. https://doi.org/10.32807/jambs.v2i2.45

Hartanto, A. E. (2018). Model Peran Keluarga Dalam Perawatan Diri Pasien Skizofrenia (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).Emilyani, D. (2014). Pengaruh terapi Kelompok Suportif Terhadap Kemandirian Pasien Skizofrenia Yang Mengalami Defisit Perawatan Diri di Rumah Sakit Jiwa Propinsi NTB. https://doi.org/10.32807/jambs.v2i2.45

Jahja, Yudrik. (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana

Kasiati & Rosmalawati. (2016). Kebutuhan Dasar Manusia I. Jakarta Selatan: Kemenkes RI.

Kusuma, D., Indari, I., & Priasmoro, D. P. (2021). Gambaran Faktor Predisposisi yang Mempengaruhi Gangguan Jiwa di Puskesmas Desa Bantur Kabupaten Malang. Nursing Information Journal, 1(1), 31-35.

Marselina & Khomsiyah. (2016). Hubungan Dukungan Keluara dengan Status Personal Hygiene pada Pasien Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto I Kabupaten Pekalongan. STIKes Muhammadiyah Pekajangan

Notoatmodjo (2013). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Novi, Herawati (2020) Skripsi: Gambaran Perawatan Diri Pasien Skizofrenia Dengan Halusinasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Paku. Kota Solok

Nurhalimah. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Jiwa. Jakarta Selatan: Kemenkes RI.

Orem, D. E. (2001). Nursing: Concept of practice (6th ed.). St. Louis: Mosby.

Pinho, L. G. De, Pereira, A., & Chaves, C. (2017). Nursing Interventions in Schizophrenia : The Importance of Therapeutic Relationship. Nurse Care Open Acces J, 3(6), 331–333. https://doi.org/10.15406/ncoaj.2017.03. 00090.

Priasmoro, D. P. (2020). Korelasi Dukungan Sosial Dengan Kesehatan Jiwa Santri Putra Di Pondok Pesantren Lumajang. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 8(3), 424.

Rini, A. S. (2016). Activity of daily living ( adl ) untuk meningkatkan kemampuan rawat diri. Available at: http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/dinamika/article/view/210.

Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018 Kementerian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasilriskesdas-2018.pdf

Sadock, B. J. and Sadock, V. A. (2014) KAPLAN & SADOCK BUKU AJAR PSIKIATRI KLINIS. 2nd edn. Edited by H. Muttaqin and R. N. E. Sihombing. Penerbit Buku Kedokteran EGC

Siahaan, E. S. (2018). Persepsi Pasien Skizofrenia Tentang Perawatan Diri di Rumah Sakit Jiwa Prof dr M Ildrem Medan. Universitas Sumatera Utara.

Utami, Y. H. (2013). Hubungan antara tingkat kemandirian pasien geriatri dengan beban pramurawat yang merawatnya di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Universitas Indonesia, Depok. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367273-SPYusri%20Hapsari.pdf

Wawan, A., & Dewi, M. (2012). Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

WHO. (2019). Schizoprhenia. https://www.who.int/newsroom/fact- sheets /detail/schizophrenia

Yusuf, A., Fitryasari PK, R. and Endang Nihayati, H. (2017) Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta Selatan: Salemba Medika.

Published
2023-01-03
How to Cite
Irwanda, D. I. P., Priasmoro, D. P., & Laksono, B. B. (2023). Gambaran Kemampuan Keluarga dalam Perawatan Diri (Self-Care) pada Penderita Skizofrenia. Nursing Information Journal, 2(2), 47-56. https://doi.org/10.54832/nij.v2i2.315
Source