Faktor Penyebab Kekambuhan Rheumatoid Arthritis pada Lansia (55 – 85 Tahun)

  • Sena Wahyu Purwanza Program Studi Profesi Ners, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, ITKM Widya Cipta Husada, Malang
  • Aulia Wahyuning Diah Program Studi Profesi Ners, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, ITKM Widya Cipta Husada, Malang
  • Lilis Sulistiya Nengrum Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, ITKM Widya Cipta Husada, Malang
Keywords: Faktor Kekambuhan; Rheumatoid Arthritis; Lansia

Abstract

Pendahulua: Rheumatoid arthritis merupakan suatu proses peradangan pada sendi yang paling banyak terjadi pada lansia yang disebabkan oleh proses autoimun dan sering mengalami kekambuhan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor resiko penyebab kekambuhan Rheumatoid arthritis pada lansia yang berusia 55 – 85 tahun.

Metode: Desain Penelitian ini menggunakan descriptive kuantitatif. Responden penelitian ini diambil menggunakan tkhnik purposive sampling  dengan kriteria lansia yang menderita Rheumatoid arthtritis sebanyak 70 responden. Variabel diteliti dengan menggunakan instrument kuesioner yang peneliti kembangkan sendiri dan selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliable.

Hasil: Hasil uji validitas didapatkan nilai r hitung>0,632 dan nilai reliable  kuesioner menggunakan Cronbach’s alpha dengan nilai 0.929 pada faktor pekerjaan, 0.932 pada faktor makanan dan 0.823 pada faktor gaya hidup. Hasil penelitian di dapatkan bahwa faktor resiko penyebab kekambuhan Rheumatoid arthritis pada lansia adalah faktor tertinggi adalah aktivitas sebanyak 27 responden (38.5%).

Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor resiko penyebab kekambuhan Rheumatoid arthritis pada Lansia yaitu faktor aktivitas, faktor gaya hidup dan faktor diit. Sehingga, faktor yang paling dominan berpengaruh adalah faktor aktivitas dikarenakan banyaknya responden yang mengatakan terjadi sering terjadi kekambuhan ketika melakukan aktivitas atau pekerjaan berat. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat dikaji lebih dalam faktor-faktor lain yang dapat memperberat kekambuhan dari Rheumatoid arthtritis, dan untuk responden untuk dapat mengurangi aktivitas yang berlebih agar tidak mengalami kekambuhan.

References

Andri, J. et al. (2020) ‘Tingkat Pengetahuan terhadap Penanganan Penyakit Rheumatoid Artritis pada Lansia’, Jurnal Kesmas Asclepius, 2(1), pp. 12–21. doi: 10.31539/jka.v2i1.1139.

Andriyani&Muhlisin (2018) ‘Gambaran Faktor Predisposisi dan Presipitasi Kejadian Rheumatoid Athritis pada Individu yang hidup di komunitas’.Universitas Muhammadiyah Surakarta

Athritis Foundation (2017).Arthritis foundation Scientific Strategy 2015-2020.Diakses pada tanggal 20 mei 2021

Badan Pusat Statistik (2018).Prevalensi Kejadian Rematik di Kabupaten Malang.Diakses pada tanggal 20 mei 2021

Barangmanise, S., Karundeng, Y. and Latif, Y. (2013) ‘Kebiasaan Makan Makanan Tinggi Purin Pada Penderita Gout Arthritis’, (D), pp. 528–541.

Bawarodi, F., Rottie, J. and Malara, R. (2019) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kekambuhan Penyakit Rematik Di Wilayah Puskemas Beo Kabupaten Talaud’, Volume 5 n.

Carpenter, R. G. (2012) ‘Cases on higher education spaces: Innovation, collaboration, and technology’, Cases on Higher Education Spaces:Innovation, Collaboration, and Technology, 5, pp. 1–424. doi:10.4018/978-1-4666-2673-7..

Donsu, j, D. (2016) ‘Metodologi Penelitian Keperaatan’, in. Yogyakarta: Pustaka baru.

Iskandar, J. (2013) Rematik dan Asam Urat. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer.

Julianda, S. V. (2019) ‘Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Reumatik Pada Lansia Di Puskesmas Ungaran Timur Kabupaten Semarang’, Thesis, 8(3),p.

Kalim, H. and C.Singgih Wahono (2019) Reumatologi Klinik. 1st edn. Malang: UB Press.

Luthfiyah, L. dwi (2019) Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Bapak S Dengan Masalah Artritis Rheuatoid Di Wilayah Kerja Puskesmas Gulai Bancah Kota Bukit Tinggi Tahun 2019. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis.

Mandiangin, P. (2015) ‘Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian Rematik’.

Meliny, D. (2018) ‘Analisis faktor resiko rematik usia 45-54 tahun di ilayah kerja puskesmas puatu Kota Kendari’.

Notoadmodjo, S. (2012) Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Notoadmodjo, S. (2018) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurfatimah, Audina and Ramadhan, K. (2019) ‘Penerapan Teknik Kompres Hangat Jahe terhadap Pengendalian Level Nyeri dengan Kasus Rheumatoid Artritis’, Jurnal Kesehatan, 12(1), pp. 151–159. doi: 10.32763/juke.v12i1.102.

Nursalam (2017) Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Padmaningrum (2012).Jurdik Kimia,UNY PPM.,1-7

Putri Ardi, A. (2018) ‘Hubungan Jenis Makanan dan Aktifitas Fisik dengan Kejadian Rematik pada Lanjut Usia di Jorong Padang Bintungan di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Baru Kabupaten Dharmasraya’, MENARA Ilmu, XII(6), pp. 20–26.

Sofia Rhosma dewi (2014) Keperawatan Gerontik. 1st edn. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA.

Sugiyono (2015) Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunaryo (2015) Asuhan Keperawatan Gerontik. 1st edn. Edited by P. Christian. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

Susarti, A. and Romadhon, M. (2019) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Rheumatoid Arthritis Pada Lansia’, Jurnal ’Aisyiyah Medika, 4(3). doi: 10.36729/jam.v4i3.202.

Virgo Sopianto, G. S. (2019) ‘Efektivitas Kompres Jahe Merah Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Lansia Yang Menderita Rheumatoid Arthritis Di Puskesmas Pembantu Bakau Aceh Wilayah Kerja Puskesmas Batang Tumu’, Jurnal Ners, 3(Vol 3, No 1 (2019): APRIL 2019), pp. 82–111.

Weaver (2018) ‘Epidemology Of Gout’,Cleveland Clinic Journal Of Medicine volume 75 No 5 pp.S9-S10

Published
2022-03-11
How to Cite
Purwanza, S. W., Diah, A. W., & Nengrum, L. S. (2022). Faktor Penyebab Kekambuhan Rheumatoid Arthritis pada Lansia (55 – 85 Tahun). Nursing Information Journal, 1(2), 61-66. https://doi.org/10.54832/nij.v1i2.190
Source