Gambaran Pengendalian Emosi Lansia dalam Lingkungan Padat Penduduk Perum Gardenia Kabupaten Malang
Abstract
Pendahuluan: Perubahan fisik Lansia mempengaruhi aspek psikologis. Perubahan psikologis mempengaruhi kesehatan jiwa, seperti penurunan fungsi kognitif, perubahan dalam peran sosial, dan perubahan tingkat depresi. Perubahan yang terjadi menjadi penyebab dari lansia beresiko mengalami gangguan mental emosional. Oleh karena itu pengendalian emosi lansia sangat diperlukan untuk mengurangi ketegangan emosi yang meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengendalian emosi lansia di lingkungan padat penduduk Wilayah Perumahan Gardenia RT 3, Desa Saptorenggo Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.
Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasinya seluruh lansia di RT.03 berjumlah 32 orang. Teknik sampling total sampling dengan besar sampel 32 responden. Variabel yang di teliti adalah pengendalian emosi lansia. Instrumen menggunakan kuesioner Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) dan skala Likert empat poin.
Hasil: Penelitian didapatkan pengendalian emosi lansia sebagian besar yaitu 20 lansia (62,5%) dikategori rendah, dimana lansia tidak mampu mengendalikan emosinya.
Kesimpulan: masalah pengendalian emosi pada lansia dapat disebabkan oleh faktor yang mempengaruhi ketidak mampuannya dalam mengendalikan emosi seperti faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, pekerjaan dan penghasilan. Adanya masalah pengendalian emosi lansia diharapkan oleh setiap individu lansia mempunyai kemampuan dalam pengendalian emosi yang dapat dilakukan dengan cara saling terbuka kepada orang terdekat, aktivitas kegiatan dan bersabar.
References
Aditya, Coky Z. (2015). Berbagai Terapi Jitu Atasi Emosi Sehari-hari. hal.13 Jakarta: Fashbooks.
Azizah,Lilik M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Goleman, Daniel. (2015). Emotion Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Cetakan ke-25.
Gross,JJ., & John, O.P. (2003). Individual differences in two emotion regulation processes:
Implications for effect,relationships, and well-being. Jurnal of Personality and Social Psychology, 85, 348-362.
Hariyanto, Imendha. (2016). Pengendalian Emosi, Psikologi Pengendalian Emosi, Psikologi Populer. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Hartono, D. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Psikologi. Ed.1. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Hutapea, B. (2011). Emotional Intelegence Dan Psychologicalwell-Being Pada Manusia Lanjut Usia Anggota Organisasi Berbasis Keagamaan. Di Jakarta: Psychological. 13 (3):64-73.
Jaenudin, Ujam. (2012). Psikologi Kepribadian. Bandung: CV Pustaka Mulia.
Mubarak, W, Indrawati, L et.al. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jilid 1. Jakarta: Salemba Medika.
Nadiroh, Yahdinil F. (2015). Pengendalian Emosi (Kajian Religio-Psikologis) tentang Psikologi Manusia. Saintifika Islamica. 2 (1):56.
NIH. (2016). National Institute Of Mental Healty-Oider Aduts And Mental Healty.Pembaruan Sains.
Padila. (2013). Buku Ajar Keperawatan Gerotik. Yogyakarta: Nuha Medika.
Priasmoro, D. P., & Kurniawan, S. B. (2021). Gambaran Faktor Personal Penyebab Ketidakberdayaan Penderita Covid-19 Yang Isolasi Di Safe House. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 9(3), 420-430.
Purwaningsih, Rohma et al. (2010). Kualitas Hidup Lansia. Jurnal Keperawatan. ISSN (2086-3071).
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (1-100). https://doi.org/1Desember2018.
Rusma, Aprilia. (2016). Masalah-masalah Pada Lansia dan Solusinya. Jakarta: http://lets-shering-information.blogsport.com.
Suardiman, SP. (2011). Elisabet Harlock Psikologi. Yogyakarta: Gajah Mada Univercity Press
WHO. (2017). Mental Health Of Oider Adults. Jakarta: http://www.WHO.int/Mediacantre/Factsheets/Fs381/en/.
Yusuf, S. (2011). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Zainal Aqib. 2015. Konseling Kesehatan Mental,hal.9. Bandung: Yrama Widya.