Karakteristik Umum Penderita Sindrom Koroner Akut
Abstract
Latar Belakang: Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan salah satu penyakit tidak menular dimana terjadi perubahan patologis atau kelainan dalam dinding arteri koroner yang dapat menyebabkan terjadinya iskemik miokardium dan UAP (Unstable Angina Pectoris) serta Infark Miokard Akut (IMA) seperti Non-ST Elevation Myocardial Infarct (NSTEMI) dan ST Elevation Myocardial Infarct (STEMI). Berdasarkan data rekam medik di RS PKU Gamping pada tahun 2019 kejadian SKA sebanyak 234 orang, tahun 2020 sebanyak 179 orang dan tahun 2021 pada bulan Januari-Oktober sebanyak 189 penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik penderita sindrom coroner akut seperti merokok, diabetes mellitus, usia, jenis kelamin dan keturunan terhadap kejadian SKA.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian adalah pasien SKA dengan kriteria inklusi yaitu diagnosis SKA: UAP/ STEMI/ NSTEMI/ Infark Miokard/ riwayat SKA, tetapi masih dalam lingkup penderita penyakit jantung, dilakukan perekaman EKG, pemeriksaan lipid dalam darah, dan pemeriksaan kadar gula darah. Pengambilan sampel menggunakan Teknik accidental sampling dengan dibatasi waktu Februari-April 2022 didapatkan sebanyak 89 responden. Pengambilan data dilakukan dengan mengobservasi rekam medik pasien untuk data sekunder sedangkan data primer menggunakan lembar kuesioner Riskesdas 2013. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji chi-square
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel merokok didapatkan p-value 0,006 atau p-value < 0,05 dan pada variabel diabetes mellitus didapatkan p-value 0,000 atau p-value < 0,05 yang diartikan bahwa ke dua variabel tersebut ada hubungan terhadap kejadian SKA. sedangkan pada variabel usia,jenis kelamin dan keturunan didapatkan p-value > 0,05 yang diartikan ke tiga variabel tersebut tidak memiliki hubungan terhadap kejadian SKA.
Kesimpulan: Penelitian ini menemukan bahwa merokok dan diabetes mellitus merupakan karakteristik umum yang memiliki hubungan dengan terjadinya sindrom koroner akut. Sedangkan karakteristik umum usia, jenis kelamin dan keturunan tidak.
References
Afriyanti, R., Pangemanan, J., & Palar, S. (2015). Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner. Jurnal e-Clinic (eCI). 3(1). 98–102.
Angeli, F., G, R., Paltronieri, C., & Verdecchia, P. (2013). Hyperglycemia during acute coronary syndrome: Prognostic Implication. J Diabetes Metab. 4(07). 111–112.
Ariandiny, M., Afriwardi, & M, S. (2014). Gambaran Tekanan Darah pasa Pasien Sindrom Koroner Akut di RS Khusus Jantung Sumatera Barat Tahun 2011-2012. Jurnal Kesehatan Andalas. 3(2). 191–195.
Asikin, M., Nuralamsyah , M. & Susaldi, 2016. Keperawatan Medikal Bedah Sistem Kardio Vaskular. Jakarta: Erlangga.
Budiman, Sihombing, R., & Pradina, P. (2015). Hubungan Dislipidemia, Hipertensi Dan Diabetes Melitus Dengan Kejadian Infark Miokard Akut. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas. 10(1). 32–37.
Ghani, L., (2014). Faktor Resiko Dominan Penyakit Jantung Koroner di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan. 44(3). 153-164
Iyos, R. ., Nurul, U., & Wijaya, S. . (2017). Hubungan Sindrom Koroner Akut dengan Riwayat Diabetes Melitus di RSUD DR. H. Abdoel Moeloek. JK UNILA. 1(3). 549–552.
Muhibbah, M., Wahid, A., Agustina, R., & Illiandri, O. (2019). Karakteristik Sindrom Koroner Akut Pada Pasien Rawat Inap Ruang Tulip Di Rsud Ulin Banjarmasin. Indonesian Journal for Health. 3(1). 6-12
Niluh, C. E., Rampengan, S. H., & Jim, E.L. (2016). Gambaran Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Gagal Jantung yang Menjalani Rawat Inap di RSUP Prof. DR.R.D Kandou Periode September-November. Jurnal E-Clinic. 4(2).1-9
Pacheco-Gonzalez, H., Vargas-Barron, J., Vallejo, M., Pina-Reyna, Y., Altamirano-Castillo, A., Sanchez-Tapia, P., & Martinez-Sanchez, C. (2014). Prevalence of Conventional Risk Factors And Lipid Profiles In Patients With Acute Coronary Syndrome and Significant Coronary Diseasea. Terapeutics and Clinical Risk Management. 10. 815–823.
Pramadiaz, A. T., Fadil, M., & Mulyani, H. (2016). Hubungan Faktor Risiko Terhadap Kejadian Sindrom Koroner Akut Pada Pasien Dewasa Muda Di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 5(2). 330–340.
Riskesdas. (2013). Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Susilo, C. (2015). Identifikasi Faktor Usia, Jenis Kelamin Dengan Luas Infark Miokard Pada Penyakit Jantung Koroner (PJK) Di Ruang ICCU RSD DR. Soebandi Jember. The Indonesian Journal Of Health Science. 6(1). 1–7.
Trisnamijaya, D., Pangemanan, J., & Mandang, V. (2014). Hubungan Antara Perilaku Merokok Dan Kejadian Angina Pektoris Tidak Stabil. e-Clinic. 2(1). 1–6.
Tumade, B., Jim, E.L. & Joseph, V.F.F., 2014. Prevalensi Sindrom Koroner Akut di RSUP Prof.Dr.R.D Kandou Manado Periode 1 Januari 2014. Jurnal e- Clinic (eCI), Volume 4 No.1, pp.223-30
WHO. 2015. About Cardiovascular diseases. Geneva : World Health Organization.
Zahrawardani, D., Herlambang, K. ., & Anggraheny, H. (2013). Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah. 1(2).13–20.
Copyright (c) 2022 Maulidah Maulidah, Sri Wulandari, Muhammad Annaba Alwi Tholib, Dwi Inggar Pratiwi Octavirani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.