https://ojsstikesbanyuwangi.com/index.php/NIJ/issue/feedNursing Information Journal2024-09-12T00:00:00+00:00Badrul Munif[email protected]Open Journal Systems<p><strong>The Nursing Information Journal (NIJ)</strong> is an peer-reviewed journal that is published two times a year. NIJ is a nursing journal which publishes scientific works for nurse practitioners and researchers. NIJ welcomes and invites original and relevant research articles in nursing as well as literature study and case report particularly in nursing.</p>https://ojsstikesbanyuwangi.com/index.php/NIJ/article/view/795Peran Ayah dengan Status Gizi pada Anak Balita Usia 4-5 tahun di Taman Kanak-Kanak2024-08-03T11:27:59+00:00Hartatik Hartatik[email protected]Endang Yuswatiningsih[email protected]Muhammad Al Mubarokul Yamamah[email protected]<p><strong>Pendahuluan</strong>: Status gizi anak usia 4-5tahun harus diperhatikan oleh Orang tua khususnya Ayah, peran Ayah sangat penting untuk membantu menentukan status gizi anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan peran ayah dengan status gizi pada anak usia 4-5 tahun di Taman Kanak-Kanak Bina Insani Jombang.</p> <p><strong>Metode</strong>: penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ayah yang mempunyai anak usia 4-5 tahun di Taman Kanak Kanak Desa Candimulyo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang yang berjumlah 26 orang dan dengan jumlah sampel 21 orang dengan teknik pengambilan sampel sample random sampling. Variabel independen adalah peran ayah dan variable dependen status gizi anak usia 4-5 tahun. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan timbangan berat badan. Pengolahan data dengan editing, coding, scoring, tabulating dan analisa data menggunakan uji <em>ranks spearman</em> dengan alpha 0,05.</p> <p><strong>Hasil</strong>: hampir setengah dari responden memiliki peran ayah baik sejumlah 9 orang (42,9%). Hampir setengahnya anak berstatus gizi normal sejumlah 9 anak (42,9%). Hasil uji rank spearman didapatkan nilai p=0,000< nilai a=0,05 artinya H1 diterima.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Ada hubungan peran ayah dengan status gizi pada anak usia 4-5 tahun di Taman Kanak-Kanak Bina Insani desa Candimulyo Kecamatan Jimbang Kabupaten Jombang. Dengan penelitian ini diharapkan ayah terlibat dalam pengasuhan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dalam masa tumbuh kembangnya.</p>2024-08-03T11:25:52+00:00Copyright (c) 2024 Hartatik Hartatik, Endang Yuswatiningsih, Muhammad Al Mubarokul Yamamahhttps://ojsstikesbanyuwangi.com/index.php/NIJ/article/view/826Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi S1 Kebidanan2024-08-06T00:19:06+00:00Ukhtul Izzah[email protected]Desi Trianita[email protected]Supriyanto Supriyanto[email protected]Risa Indriani[email protected]<p><strong>Pendahuluah:</strong> kebanyakan wanita mengalami sejumlah perubahan dalam pola menstruasi selama masa reproduksi. Menstruasi tidak teratur disebabkan oleh hal-hal yang terkait dengan gaya hidup atau masalah kesehatan salah satunya adalah peningkatan stress. Stres melibatkan sistem neuroendokrinologi sebagai sistem yang besar peranannya dalam reproduksi Wanita.</p> <p><strong>Metode: </strong>penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan desain <em>cross sectional</em> dengan sampel mahasiswa S1 kebidanan berjumlah 60. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah <em>stratified random sampling</em> dan uji yang digunakan ialah <em>rank spearman</em>. Instrument yang digunakan menggunakan DASS dan kuesioner siklus menstruasi.</p> <p><strong>Hasil</strong><strong>:</strong> penelitian ini menunjukkan bahwa responden dengan tingkat stress sedang sebanyak 27 responden (45,0%) dan siklus menstruasi polimenorhea sebanyak 31 responden (51,7%). hasil analisis uji <em>rank spearman Test</em> dengan menggunakan SPSS 16 <em>for windows</em>, diperoleh nilai ρ-<em>value</em> 0,00 < 0,05. Artinya ada hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi Kemudian dibandingkan dengan tabel interpretasi data dengan nilai 0,546 maka dapat diketahui bahwa keeratan hubungannya kategori kuat. Arah korelasinya positif yang artinya hubungan keduanya searah, dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat stres maka siklus menstruasinya terganggu pada kategori polimenorhea</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> kita harus memberikan pendidikan tentang manajemen stres sehingga mahasiswa mempunyai siklus menstruasi yang normal.</p>2024-08-06T00:19:06+00:00Copyright (c) 2024 Ukhtul Izzah, Desi Trianita, Supriyanto Supriyanto, Risa Indrianihttps://ojsstikesbanyuwangi.com/index.php/NIJ/article/view/781Tren Kecemasan Ibu terhadap Perilaku Seks Bebas Remaja: Pendekatan Studi Kasus2024-08-06T09:22:26+00:00Puput Nida Nur Aziziah[email protected]Dian Pitaloka Priasmoro[email protected]Yuni Asri[email protected]<p><strong>Pendahuluah: </strong>Segala perubahan yang dialami remaja membuat remaja lebih senang berada dekat dengan teman-teman sebayanya dan cenderung menjauh dari orang tua. Tentu saja hal tersebut dapat menimbulkan kecemasan pada orang tua. Kecemasan orang tua ditunjukkan melalui sikap yang melarang anaknya bergaul bersama teman-temannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu terhadap perilaku seks bebas pada remaja di Desa Urek-Urek RW 04 Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang.</p> <p><strong>Metode: </strong>Desain penelitan yang digunakan adalah deskritif kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki anak remaja di Desa Urek-Urek RW 04 Kabupaten Malang sebanyak 320 orang. Sampel sebanyak 139 orang. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Variabel penelitian adalah tingkat kecemasan ibu terhadap perilaku seks bebas pada remaja. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner DASS 21. Tempat penelitian di Desa Urek-Urek RW 04 Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal tanggal tanggal 13- 21 Februari 2023. Analisa Data menggunakan univariat.</p> <p><strong>Hasil</strong><strong>: </strong>Hasil penelitian didapatkan tingkat kecemasan ibu terhadap perilaku seks bebas pada remaja di Desa Urek-Urek RW 04 Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang sebagain besar responden mengalami kecemasan sedang sebanyak 75 orang (54%), hampir setengah responden mengalami kecemasan ringan sebanyak 55 orang (40%), sebagian kecil repsponden mengalami kecemasan berat sebanyak 6 orang (4%) dan sebagian kecil repsponden tidak ada kecemasan sebanyak 3 orang (2%). Hal ini dipengaruhi oleh faktor usia, pendidikan dan anak yang memilki pacar.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Diharapkan orang tua mencari informasi tentang cara mengelola kecemasan dalam menghadapi pergaulan remaja agar orang tua tidak mengalami kecemasan berlebihan.</p>2024-08-06T09:22:26+00:00Copyright (c) 2024 Puput Nida Nur Aziziah, Dian Pitaloka Priasmoro, Yuni Asrihttps://ojsstikesbanyuwangi.com/index.php/NIJ/article/view/782Tinjauan Masalah Kecemasan: Studi pada Lansia dengan Insomnia2024-08-06T09:22:58+00:00Melan Noer Sintiya[email protected]Dian Pitaloka Priasmoro[email protected]Ardhiles Wahyu[email protected]<p><strong>Pendahuluah: </strong>Lansia sangat rentan terhadap gangguan pola tidur (insomnia). Gangguan tidur dan kekurangan tidur dapat merangsang kesulitan emosional yang dapat meningkatkan keadaan stres dan kecemasan secara subjektif serta meningkatkan reaksi simpatetik terhadap stimulus yang tidak menyenangkan.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada lansia yang mengalami insomnia di Dusun Gampingan Rw 07 Wonokerto Kecamatan Bantur<strong>. </strong></p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Populasi nya adalah seluruh lansia di Desa Gampingan Rw 07 Wonokerto sejumlah 75 orang. Sampel penelitian sejumlah 40 responden yang didapatkan dengan <em>purposive sampling</em>. Alat ukur menggunakan kuesioner HARS. Penelitian dilakukan pada 1 – 10 Mei 2023. Analisis data menggunakan analisis univariat.</p> <p><strong>Hasil</strong><strong>: </strong>Hasil penelitian ini diperoleh bahwa sebagian besar lansia yang insomnia mengalami mengalami cemas berat 19 responden (47.55%), hampir setengahnya mengalami kecemasan sedang 13 responden (32.5%) ,sebagian kecil mengalami kecemasan ringan 5 responden (12.5%), dan sebagian kecil tidak ada kecemasan 3 responden (7.5%). Faktor yang mempengaruhi kecemasan pada lansia adalah umur, jenis kelamin, riwayat pendidikan, pekerjaan, dan mengonsumsi kafein.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Penting untuk memahami penyebab insomnia pada lansia. Kecemasan dapat menjadi akibat insomnia yang berkepanjangan. Lansia yang mengalami insomnia dan kecemasan juga dapat mempertimbangkan perubahan gaya hidup sehat, seperti menghindari kafein sebelum tidur, berolahraga secara teratur, dan menjaga pola hidup sehat.</p>2024-08-06T09:22:58+00:00Copyright (c) 2024 Melan Noer Sintiya, Dian Pitaloka Priasmoro, Ardhiles Wahyuhttps://ojsstikesbanyuwangi.com/index.php/NIJ/article/view/837Dampak Penggunaan Gadget terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia Balita: Literatur Review2024-08-09T02:57:13+00:00Anggi Indah Nurmayanti[email protected]Riyan Dwi Prasetyawan[email protected]Sholihin Sholihin[email protected]Ulul Azmi Iswahyudi[email protected]Y. Waliyyun Arifuddin[email protected]<p><strong>Pendahuluah:</strong> Era globalisasi menbuat gadget menjadi salah satu jenis teknologi yang cukup familiar penggunaannya tidak hanya pada orang dewasa namun juga pada anak usia balita. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 95,8 persen anak di bawah usia dua tahun mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang melambat akibat menghabiskan waktu berlebihan bermain gadget. Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengetahui dampak penggunaan gadget terhadap tumbuh kembang anak usia balita.</p> <p><strong>Metode:</strong> Desain penelitian yang digunakan adalah studi literature review. Kriteria artikel yang digunakan dalam studi literature review ini diantaranya artikel dengan tema pengaruh penggunaan gadget terhadap tumbuh kembang anak usia balita, rentang waktu terbit 5 tahun terakhir, <em>original research</em>, dan <em>full text</em>. Strategi pencarian artikel dilakukan melalui database Proquest, research gate, dan willey online library dengan menggunakan kata kunci effect and gadget and toddler and growing development atau dampak dan gadget dan balita and tumbuh kembang.</p> <p><strong>Hasil</strong><strong>:</strong> Hasil review melibatkan 9 artikel yang melewati proses seleksi ketat. Hasil review menunjukkan bahwa penggunaan gadget pada anak usia balita memiliki dampak positif dan negatif terhadap tumbuh kembang anak usia balita, dibuktikan dengan adanya 1 artikel yang menyatakan bahwa <em>gadget</em> juga memiliki dampak positif terhadap tumbuh kembang yaitu memudahkan dalam mengumpulkan kosa kata baru baik dalam bahasa indonesia maupun dalam bahasa asing, sedangkan 8 artikel menyatakan bahwa <em>gadget</em> ketika sudah menyebabkan kecanduan pada balita akan berdampak negatif terhadap tumbuh kembang berupa gangguan pada perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional, perkembangan motorik, dan perkembangan kognitif.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Orang tua diharapkan dapat mengambil sikap bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi terutama keputusan mengenalkan <em>gadget</em> pada anak. Jika memang terpaksa Orang tua atau pengasuh memberikan gadget pada anak usia balita maka harus memperhatikan durasi penggunaan serta konten yang diberikan sesuai dengan usia anak dan bersifat edukatif.</p>2024-08-09T02:57:13+00:00Copyright (c) 2024 Anggi Indah Nurmayanti, Riyan Dwi Prasetyawan, Sholihin Sholihin, Ulul Azmi Iswahyudi, Y. Waliyyun Arifuddin