HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP PERUBAHAN SIKLUS MENSTRUASI WANITA USIA SUBUR DI TPMB ERLIYANA KABUPATEN BANYUWANGI

  • Suprihatin Suprihatin S1 Kebidanan STIKES Banyuwangi
  • Lutvia Rofika Profesi Bidan STIKES Banyuwangi
  • Nuristy Winarna S1 Kebidanan STIKES Banyuwangi
Keywords: Siklus menstruasi, wanita usia subur, metode kontrasepsi suntik

Abstract

Metode kontrasepsi yang paling banyak diminati Wanita Usia Subur (WUS) adalah kontrasepsi suntik dengan 56,86% pengguna. Penggunaan KB suntik memiliki banyak efek samping antara lain perubahan siklus menstruasi, perubahan berat badan, timbul flek di wajah, dan lain-lain. Perubahan siklus menstruasi seperti amenorea, polimenorea sering terjadi dan menjadi masalah pada WUS hingga 20-25% akseptor memutuskan drop out pada tahun pertama pemakaian suntik KB. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi suntik terhadap perubahan siklus menstruasi di PMB Erliyana. Jenis penelitian ini ialah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 46 responden. Teknik pengambilan sampel purposive sampling yang memenuhi kriteria antara lain: Pengguna KB suntik 1 dan 3 bulan, berdomisili di Desa Kalibaru Kulon, akseptor KB suntik aktif yang penggunaan <2 tahun dan minimal kunjungan ulang ke 2. Variabel bebas penelitian yaitu perubahan siklus menstruasi. Variabel terikatnya adalah penggunaan kontrasepsi suntik. Instrumen yang digunakan ialah lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan SPSS 24. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 24 responden (52,2%) akseptor KB suntik 3 bulan dan 22 responden (47,8%) akseptor KB suntik 1 bulan. Perubahan siklus paling banyak dialami responden adalah amenorea sebanyak 19 orang (41,3%). Hasil uji chi square didapatkan nilai P value sebesar 0,000 < α (0,05) dimana Ha diterima, artinya terbukti ada hubungan penggunaan kontrasepsi suntik terhadap perubahan siklus menstruasi. Diperlukan keaktifan akseptor KB dalam mengutarakan efek samping penggunaan KB suntik serta keaktifan bidan untuk skrining melalui KLOP KB serta selalu mengingatkan akseptor melalui KIE terkait efek samping KB kepada para akseptor agar akseptor tidak drop out dan KB yang digunakan akseptor sesuai kebutuhan dan kondisi tiap WUS.
Published
2024-05-31
Section
Articles
Source