AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAN n-HEKSAN DAUN SIRIH HIJAU (Piper Betle L.) PADA BAKTERI Escherichia coli
Abstract
Tanaman sirih hijau (Piper betle L.) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan untuk pengobatan. Tanaman sirih merupakan tanaman yang tumbuh subur di sepanjang Asia tropis hingga Afrika Timur dan menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Daun sirih hijau mengandung minyak atsiri yang komponen penyusunnya merupakan senyawa fenol yang mampu menjadi senyawa anti bakterisidal, fungisidal, maupun germisidal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri daun sirih hijau terhadap bakteri Escherichia coli. Pembuatan ekstrak daun sirih hijau dilakukan menggunakan metode maserasi menggunakan etanol dan n-heksan. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar. Penelitian ini menggunakan 3 konsentrasi yaitu 20%, 30%, dan 35%, serta kontrol positif (Chloramphenicol) dan kontrol negatif (DMSO). Hasil menunjukkan ekstrak etanol daun sirih hijau konsentrasi 35% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan daya hambat 19,65 ± 7,97 mm, sedangkan ekstrak n-heksan daun sirih hijau konsentrasi 35% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan daya hambat 10,17 ± 4,25 mm. Hal ini menunjukkan daun sirih hijau memiliki kemampuan sebagai antibakteri.
Downloads
References
Cappuccino, J. G. dan N. Sherman. (2014). Microbiology a laboratory manual (10th Ed). San Fransisco: Pearson Education, Inc, Publishing as Benjamin Cummings.
Chibber, H.M., (1912). The morphology and history of Piper betle Linn. (the betel vine). Journal Lin. Soc. Bot. 41(8):1-10.
Davis & Stout. (1971). Disc Plate Method Of Microbiological Antibiotic Essay. Journal Of Microbiology. Vol 22 No 4.
Dwivedi, V. & Tripathi, S. (2014). Review Study On Potential Activity Of Piper Betle. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry. 93(34), p. 9398.
Jawetz & Melnick. Adelberg’s. (2005). Medical Microbiology. Mc.Graw Hill Companies Inc. Penerbit Salemba Medika. H. 357-359.
Majid. (2009). Senyawa Antibakteri dan Mekanisme Kerjanya. Universitas Diponegoro. Semarang.
Parija, S.C. (2009). Textbook of Microbiology and Immunology. Elsevier, New Delhi. Halaman 182 dan 262.
Pelczar, Michael J dan Chan, E. C. S. (2008). Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid I. Jakarta: UI Press.
Setiari Nita, N,M., Ni Putu R., & I Wayan S.W. (2019). Aktivitas Antifungi Kombinasi Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle) dan Ekstrak Kulit Buah Jeruk (Citrus reticulata) untuk Menghambat Pertumbuhan Candida albicans. Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha. Vol. 6 No. 2.
Setiawan Arif. M, Retnoningrum Dewi. M, Yahya. F, Andika Ragil. R, Sudarni Ayu. D. H. (2020). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Jeruk Siam (Citrus Reticulata) Pada Bakteri Escherichia Coli. Prodi Biologi, Universitas Billfath, Siman, Sekaran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, 62261, Indonesia. Jurnal Bioteknologi dan Biosains Indonesia. Volume 7 Nomor 2.
Sheikh, M., Abdullah R.M., M.K., Meghavanshi & Irshad, M. (2012). Studies on Some Plant Extract for Their Antimicrobial Potential Against Certain Pathogenic Microorganisms. American Journal of Plant Sciences. 3. 209 213.
Susanto, D., Sudrajat dan R. Ruga. (2012). Studi Kandungan Bahan Aktif Tumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) Sebagai Sumber Senyawa Antibakteri. Mulawarmnan Scientifie. 11 (2) : 181-190.
Copyright (c) 2023 Larissa Tania, Lutvita Trisiwi Yuliatiningsih, Eka Fitri Yanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.