Pengaruh Status Gizi, Keterpaparan Rokok Dan Riwayat Kontak Serumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Bandar Lampung

  • Alwa Ayu Azzahra Universitas Malahayati
  • Achmad Farich Universitas Malahayati
  • Khoidar Amirus Universitas Malahayati
  • Nurhalina Sari Universitas Malahayati
  • Agung Aji Perdana Universitas Malahayati
Keywords: Status gizi, keterpaparan rokok, riwayat kontak serumah, kejadian tuberkulosis paru

Abstract

Abstrak

TB adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Status gizi, keterpaparan asap rokok, dan riwayat kontak serumah merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena TB. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan status gizi, mencegah keterpaparan asap rokok, dan mengurangi riwayat kontak serumah dengan penderita TB dapat membantu menurunkan angka kejadian TB. Puskesmas kedaton menduduki urutan pertama dengan kasus tuberkulosis paru se Kota Bandar Lampung pada tahun 2020-2022. Pada tahun 2022 puskesmas kedaton memiliki jumlah kasus terbanyak dengan jumlah 90 (77%) kasus. Pada tahun 2023 dari bulan januari sampai juni kasus tuberkulosis paru sebanyak 112 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh status gizi, keterpaparan rokok dan riwayat kontak serumah  dengan kejadian tuberkulosis paru pada pasien tuberkuloasis paru di wilayah kerja Puskesmas Kedaton Bandar Lampung. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan case control. Teknik untuk pengambilan jumlah sampel yaitu Purposive  sampling, dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 132 orang. Analisa data menggunakan uji chi square dan analisa multivariat menggunakan regresi logistik ganda. Didapatkan sebagian besar responden memiliki status gizi cukup sebanyak 93 orang (70.5%), keterpaparan rokok sebanyak 81 orang (61.4%), riwayat kontak sebanyak 78 orang (59.1%).  Ada hubungan yang signifikan antara  tingkat pendidikan dengan kejadian (p–value = 0,000), keterpaparan (p–value = 0,001), riwayat kontak (p–value = 0,000) dengan kejadian tuberkulosis paru.  Riwayat kontak merupakan faktor dominan (p-value= 0,002) yang dapat mempengaruhi kejadian tuberkulosis paru sehingga masyarakat di himbau agar dapat menghindari kontak secara langsung dengan pasien tuberkulosis paru tanpa menggunakan pelindung diri seperti masker dikarnakan tuberkulosis paru menyebar melalui percikan dahak yang dikeluarkan pasien ketika batuk ataupun bersin.

Kata kunci:  Status gizi, keterpaparan rokok, riwayat kontak serumah, kejadian tuberkulosis paru

Downloads

Download data is not yet available.

References

Almatsier, S. (2016). Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama
Arisman, MB. (2014). Buku Ajar Ilmu Gizi: Obesitas, Diabetes Melitus, & Dislipidemia: Konsep, teori dan penanganan aplikatif. Jakarta.EGC
Agung S.(2022). Faktor yang berhubungan dengan kejadian Tuberkulosis.Artikel Penelitian.Sarana Ilmu Indonesia.Vol.4.No.1
Amalaguswan, Junaid, & Fachlevy, A. F.(2017). Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah, 2(6), 198210. https://doi.org/10.37887/jimkesmas.
Amelia Safitri, Mohammad Avicenna, Netty Hartat.(2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok pada Remaja. Journal of Psychology Vol. 18 No. 1
Bates MN, Khalakdina A, Pa IM, Chang L, Lessa F, Smith KR. 2007. Risk of tuberculosis from exposure to tobacco smoke. Arch Intern Med.
BPS Provinsi lampung Lampung.(2020). Lampung dalam Angka 2020.
BPS Provinsi lampung Lampung.(2021). Lampung dalam Angka 2021.
BPS Provinsi lampung Lampung.(2022). Lampung dalam Angka 2022.
BPS Kota Bandar Lampung.(2022). Kota Badar Lampung dalam Angka 2022.
Chuang, et al. (2015). Cigarette smoke is a risk faktor for severity and treatment outcome in patients with culture-positive tuberculosis.Therapeutics and Clinical Risk Management II:1539-1544.
Clarita Paladan Konde.(2020). Hubungan antara Umur, Status Gizi Dan Kepadatan Hunian dengan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Tuminting Kota Manado. Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 1
Dinkes Provinsi Lampung. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2020
Dinkes Provinsi Lampung. (2021). Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2021
Dinkes Provinsi Lampung. (2022). Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2022
Darmin, Akbar, H., & Rusdianto. (2020). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Inobonto. MPPKI, Vol 3.
Dedek Sulaiman.(2023). Analisis Faktor Risiko Kejadian Tb Paru di Kabupaten Tulang Bawang. (JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang. Vol. 18, No. 1
Elohansen.(2017). Hubungan Karateristik Individu dan Sanitasi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2017. RI-USU
Eta Fatriany.(2020). Hubungan antara Status Gizi dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Puskesmas. Borneo Student Research, Vol 2, No 1
Eko Santoso Anggoro (2015) Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Insomnia Pada Remaja di Desa Karangayu Kec. Cepiring Kab. Kendal. Undergraduate Thesis, Fakultas Ilmu Keperawatan Unissula
Ernawati, Kholis.(2017). Hubungan Merokok dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Provinsi Sulawesi Utara Berdasarkan Data Riskesdas Tahun 2010. YARSI Medical Journal.
Fitriani, Eka. (2013). Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru .Unnes Journal of Public Health 2(1): 2–5
Giacomo M, Davidson PM, Penelope A. Abbott P, Davison P, Moore L, et al. (2011). Smoking cessation in indigenous populations of Australia, New Zealand, Canada, andthe United States: Elements of effective interventions. Int J Environ Res Public Health
Hastono, S. P. (2020). Analisis Data Pada Bidang Kesehatan (1st ed.). Rajawali Pers.
Hasnida dan Kemala, I. (2008). Hubungan antara Stres dan Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-laki. Jurnal Psikologia. Vol. No. 2.
Irmati., Hakimi, M., & Wibowo, T., (2011). Ibu Hamil Perokok Pasif Sebagai Faktor Resiko Bayi Berat Lahir Rendah. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 8 (2)

Intan Rosyanti.(2020). Kejadian Tb Paru Di Kota Depok. Health Publica Volume 1, Nomor 1
Kemenkes RI.(2020).Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
Kemenkes Rl. (2021). Situasi Tuberkulosis di Indonesia Tahun 2020. https://tbindonesia.or.id/pustaka-tbc/dashboard-tb/
Kunoli,F.J.(2013). Pengantar epidemiologi Penyakit Menular. Untuk mahasiswa kesehatan masyarakat . Jakarta.TIM
Lalombo, A. Yulied., Palandeng, Henry., Kallo, D. Vanri., (2015). Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Puskesmas Siloam Kecamatan Tamako Kabupaten Kepulauan sangihe. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/ article/view/7529/7081
Mathofani, Puji Eka, and Resti Febriyanti.(2020).Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis ( TB ) Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Serang Kota Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat.
Musuenge, Beatrice. B and Ghislain G. Poda. (2020). Nutritional Status of Patients with Tuberculosis and Associated Factors in the Health Centre Region of Burkina Faso. 12, 2540; Department of Public Health, China Medical University doi:10.3390/nu12092540
Narasimhan P, Wood J, Macintyre CR, Mathai D. Risk factors for tuberculosis. Pulm Med. 2013;2013:828939. doi: 10.1155/2013/828939. Epub 2013 Feb 12. PMID: 23476764; PMCID: PMC3583136.
Nurul Septiana, Syahrul, Hermansyah.(2016). Faktor Keluarga yang Mempengaruhi Perilaku Merokok pada Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Ilmu Keperawatan, Volume 4(1), Halaman 1-14
Notoadmodjo. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta .Rineka Cipta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan
Pakpahan, M. Siregar, D., Susilawaty, A., Mustar, T., Ramdany, R., Manurung, E. I., et al. (2021). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Medan : Yayasan Kita Menulis.
Pramono.(2014). Apakah Benar Kita Perokok Pasif. RSUD Ulin Banjarmasin. [artikel] diambil pada www.rsulin.kalselprov.go.id
Rahmi.(2017). Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Tb Paru. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory.Volume 1 Nomor 1
Rony D Alnur dan Rismawati Pangestika.(2018). Faktor Risiko Tuberkulosis Paru pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Bambu Apus Kota Tangerang Selatan. ARKESMAS, Volume 3, Nomor 2
Supariasa, I. D. N, &Hardinsyah, P. (2016). Ilmu Gizi: Teori Aplikasi. Jakarta: EGC
Sari, R. P., & Arisandi, R. D. (2018). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Walantaka. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(01), 25–32. https://doi.org/10.33221/jikm.v7i01.49
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta.
WHO.(2014).Tobacco.http://www.who.int /mediacentre/factsheets/fs339/en/
World Health Organization.(2021). Global Tuberculosis Report 2021. Geneva: World Health Organization
Wijaya, A. (2012). Bahaya Merokok Bagi Kesehatan dan Cara Berhenti Merokok. http://permathic.com/2012/06/bahaya-rokok-bagi-kesehatan-dancara.html. d
Widyastuti, N. N., Nugraheni, W. P., Miko Wahyono, T. Y., & Yovsyah, Y. (2021). Hubungan Status Gizi dan Kejadian Tuberculosis Paru pada Anak Usia 1-5 Tahun di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 24(2), 89–96. https://doi.org/10.22435/hsr.v24i2. 3793
Yuniar I, Sarwono, Lestari SD. (2017).Hubungan Status Gizi dan Pendapatan Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal Perawat Indonesia ;1(1).
Published
2024-02-18
How to Cite
Alwa Ayu Azzahra, Achmad Farich, Khoidar Amirus, Nurhalina Sari, & Agung Aji Perdana. (2024). Pengaruh Status Gizi, Keterpaparan Rokok Dan Riwayat Kontak Serumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Bandar Lampung . PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL, 5(2), 654-670. https://doi.org/10.54832/phj.v5i2.719
Section
Articles
Source