POLA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN KECEMASAN LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATAK

Authors

  • Supriyanto Supriyanto STIKES Banyuwangi, Indonesia
  • Ali Syahbana STIKES Banyuwangi, Indonesia
  • Achmad Efendi, S.Kep., M.Kes. STIKES Banyuwangi, Indonesia
  • Yusuf Faisal STIKES Banyuwangi, Indonesia

Abstract

ABSTRACT

The elderly are an age group vulnerable to physical, psychological, and social changes, one of which is anxiety. Family communication patterns play an important role in supporting the mental health of the elderly. This study aims to determine the correlation between family communication patterns and the level of anxiety among the elderly in the working area of Puskesmas Klatak in 2025. It employed a cross-sectional design with a sample of 86 elderly individuals selected through purposive sampling and used the Revised Family Communication Pattern (RFCP) and Geriatric Anxiety Inventory (GAI) as its instruments. It used an ordinal data scale and Spearman's rank test with SPSS for Windows. The results of the study showed that 27 respondents (31.4%) exhibited protective families, while 38 respondents (44.1%) exhibited severe anxiety. The results of the Spearman's Rank test yielded a significance value (2-tailed) of 0.000 with α = 0.05, meaning 0.000 < 0.05. It indicated a significant correlation between family communication patterns and elderly anxiety in the working area of Puskesmas Klatak. The correlation strength was 0.888, indicating a very strong correlation. Given the positive direction of the correlation between the two variables, as indicated by the correlation coefficient, improving family communication patterns would likely lead to reduced anxiety among the elderly, or in other words, the elderly would experience less anxiety. Improving communication patterns within the family can significantly reduce anxiety among elderly family members. This requires open communication, reaching mutual agreements, and strengthening relationships between family members, such as through consensual communication.

 

ABSTRAK

Lansia merupakan kelompok usia yang rentan mengalami perubahan fisik, psikologis, dan sosial, salah satunya adalah kecemasan. Pola komunikasi keluarga memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan mental lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola komunikasi keluarga dengan tingkat kecemasan pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Klatak tahun 2025. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan sampel sebanyak 86 lansia yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Revised Family Communication Pattern (RFCP) dan Geriatric Anxiety Inventory (GAI). Skala data Ordinal, Uji statistik yang digunakan adalah Rank Spearman dengan aplikasi SPSS For Windows. Hasil penelitian menunjukkan hampir setengah responden 27 (31,4%) menunjukkan keluarga protektif dan 38 responden (44,1%) menunjukkan lansia cemas berat. Hasil uji Rank Spearman, diperoleh nilai sig. (2tailed) = 0.000 dengan α = 0.05 sehingga 0.000 < 0.05, artiya terdapat hubungan pola komunikasi keluarga denga kecemasan lansia di wilayah kerja Puskesmas Klatak. Nilai keeratan suatu hubungan dalam penelitian sebesar 0.888 bermakna tingkat keeratan berada pada kategori sangat kuat. Melihat arah hubungan antara dua variabel pada nilai koefisien korelasi bernilai positif, dengan demikian pola komunikasi keluarga bila di tingkatkan maka kecemasan pada lansia akan semakin membaik atau dapat dikatakan lansia tidak akan mengalami kecemasan. Semakin baik pola komunikasi dalam keluarga secara signifikan dapat menurunkan kecemasan pada lansia dalam keluarga tersebut. Dibutuhkan penerapan komunikasi yang terbuka, dapat mencapai kesepakatan bersama, dan mempererat hubungan antar anggota keluarga seperti komunikasi konsesnsual untuk mencapai hal tersebut. 

Downloads

Published

2025-08-05

Issue

Section

Articles

Citation Check