PERAN SERTA SUAMI DALAM PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SILIRAGUNG KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2021

Abstract

Pemilihan metode kontrasepsi pada dasarnya bukanlah mutlak kepentingan istri akan tetapi menjadi kepentingan bersama antara suami dan istri. Peran serta suami bisa dilaksanakan secara langsung ataupun tidak langsung. Peran serta secara langsung artinya suami berperan langsung sebagai akseptor metode kontrasepsi sedangkan peran tidak langsung dapat diartikan sebagai suami ikut serta dalam pengambilan keputusan, pemilihan metode kontrasepsi, mencari informasi dan mendukung penggunaan metode kontrasepai. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran suami dalam pemilihan metode kontasepsi pada pasangan usia subur . Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumah populasi dan sampel adalah 10 pasangan usia subur dengan tehnik pengambila sampling menggunakan tehnik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian pada sampel dilakuakn wawancara mendalam. Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan pendekatan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukan peran serta suami dalam pemilihan metode kontrasepsi terbagi atas peran suami secara langsung dan peran suami secara tidak langsung. 5 PUS menunjukan peran suami secara langsung dalam hal pemilihan metode kontrasepsi. Hal ini di tunjukan dengan 4 suami menjadi akseptor Vasektomi dan 1 suami menjadi akseptor kondom. Sedangkan 5 PUS lainnya berperan tidak langsung, di mana 3 suami ikut berperan dalam pengambil keputusan metode kontasespi yang digunakan oleh istrinya dan 2 lainnya mengatakan menyerahkan sepenuhnya keputusan pemilihan metode kontrasepsi kepada istrinya. Dari hasil penelitian yang dilakukan masih terdapat pasangan yang tidak berperan aktif dalam pemilihan metode kontrasepsi, sehingga perlu adanya dorongan dari tenaga kesehatan atau kelompok berpengaruh lainnya untuk meningkatkan peran serta suami dalam pemilihan metode kontrasepsi. Perlu adanya kerjasama di berbagai sektor untuk mencapai program keluarga berencana yang optimal.