PERBEDAAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN NON ASI EKSKLUSIF TERHADAP STATUS GIZI PADA BAYI USIA 7-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGOTRUNAN BANYUWANGI
Abstract
Memberikan ASI pada bayi sangatlah penting dilakukan oleh seorang ibu minimal sampai bayi berusia 2 tahun. Sebelum usia enam bulan anak tidak perlu diberikan makanan atau minuman apapun, karena kebutuhan gizi bayi dapat dipenuhi oleh ASI. Anak-anak yang mengalami infeksi sangat mudah mengalami penurunan status gizi, karena akan mengalami dampak yang negatif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan ASI eksklusif dan Non ASI eksklusif terhadap status gizi pada balita usia 7-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Singotrunan Banyuwangi .
Penelitian ini menggunakan rancangan Komparatif dengan desain Case control, dimana penelitian ini melakukan pengukuran pada variabel dependent terlebih dahulu, sedangkan variabel independent ditelusuri secara Retrospektif untuk menentukan ada tidaknya faktor (variabel independent) yang berperan. Alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar kuesioner. Jumlah populasinya sejumlah 199 balita dan sampelnya 54 balita. Tehnik sampling yang digunakan simple random sampling. Uji yang digunakan adalah uji mann withney.
Berdasarkan hasil penelitian dari 54 responden bahwa balita yang ASI eksklusif dan Non ASI eksklusif, berjumlah 27 balita (50 %). Dan balita ASI eksklusif dengan kategori status gizi normal berjumlah 19 balita (35 %). Berdasarkan perhitungan uji mann withney menggunakan SPSS for windows 7 didapatkan hasil signifikan = 0,034<0,05 maka Ha diterima Ho ditolak yang berarti ada perbedaan dalam pemberian ASI eksklusif dan Non ASI eksklusif terhadap status gizi pada bayi usia 7-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Singotrunan Banyuwangi .
Melihat hasil penelitian ini bahwa informasi mengenai ASI eksklusif dan Non ASI eksklusif penting untuk proses tumbuh kembang serta mengetahui dampak yang ditimbulkan bagi balitanya apabila tidak diberikan ASI secara eksklusif dan bisa juga dijadikan sumber informasi untuk memperhatikan status gizi pada balita.