Hubungan Beban Kerja dengan Tingkat Stress Perawat di Ruang Rawat Inap Puskesmas Tapen Kabupaten Bondowoso

Abstract

Peran terbesar dalam pelayanan di ruang rawat inap adalah tenaga kerja perawat, karena mereka memberikan perawatan selama 24 jam dan tentu saja dapat menimbulkan stres kerja. Stress pada perawat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah beban kerja. Beban kerja perawat di rawat inap meliputi beban kerja fisik dan mental. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui Hubungan beban kerja dengan tingkat stess perawat Di ruang rawat inap Puskesmas Tapen Kabupaten Bondowoso . Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah Perawat yang bekerja di Ruang rawat inap Puskesmas Tapen dan besar sampel 13 orang dengan menggunakan teknik sampling Total Sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner. Data yang diperoleh kemudian di coding, scoring, tabulating, dan dianalisa dengan uji Rank Spearman. Hasil penelitian didapatkan dari responden 13 responden Perawat yang mengalami beban kerja ringan sebanyak 3 responden 23,1% beban kerja sedang sejumlah 5 responden 38,5% dan beban kerja berat sebanyak 5 responden 38,5% sedangkan tingkat stress perawat yang mengalami stress sedang sejumlah 6 responden 46,2 % dan yang mengalami stress berat sejumlah 7 responden 53,8 %. Hasil perhitungan menggunakan SPSS 24 for windows diperoleh angka Correlation Coefficient sebesar 0,792** menunjukkan tingkat kekuatan hubungan antara dua variabel sangat kuat. Dan diketahui nilai signifikansi atau Sig (2-tailed) sebesar 0,001< dari 0,05 maka artinya terdapat hubungan yang signifikan antara Hubungan Beban Kerja Dengan Tingkat Stess Perawat di Ruang Rawat Inap Puskesmas Tapen Kabupaten Bondowoso. Stress dilingkungan kerja memang tidak dapat dihindarkan,yang dapat dilakukan adalah bagaimana mengelola, mengatasi atau mencegah terjadinya stres tersebut, sehingga tidak menganggu pekerjaan.