EFEKTIVITAS PEMBERIAN JUS TOMAT TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI: LITERATUR REVIEW STUDY
Abstract
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Hipertensi dapat terjadi karena gaya hidup, obesitas, merokok, stress, faktor usia hingga faktor genetik. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan secara non-farmakologi yaitu pemberian jus tomat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus tomat pada penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi Database dalam pencarian Literature Review adalah Science Direct, Scopus, Protal Garuda. Google Scholar, database ini dipilih berdasarkan artikel kesehatan relevan yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris antara tahun 2015-2020. Ditemukan 217.331 artikel dari semua basis data, 22.569 Science Direct, 2.107 Scopus, 181.000 Google scolar:, 11.655 Portal garuda, lalu dilakukan sceening berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi didapat 10 jurnal yang kemudian diteliti penulis. Tekanan darah pada lansia sebelum diberikan jus tomat rata-rata masuk kedalam kategori Hipertensi tingkat 1 sebanyak 35% dengan rata-rata sistole yang didapatkan 130,06-139.02 mmHg diastole 80,03-80,09 mmHg, hipertensi tingkat 2 sebanyak 25% rata-rata sistole 140,00-152,83% mmHg dan diastole 90,00-95,08mmHg, hipertensi tingkat 3 sebanyak 40% dengan rata-rata sistole 167,67-195,00 mmHg dan diastole >100 mmHg.setelah dilakukan terapi jus tomat terdapat perubahan kategori tekanan darah menjadi normal sebanyak 25% dengan rata-rata systole 125,62 mmHg dan diastole 82 mmHg, hipertensi tingkat 1 sebanyak 55% dengan rata-rata systole 140,03 mmHg dan diastole 91,34 mmHg. Pemberian jus tomat sebagai salah satu terapi non-farmakologi mampu untuk diaplikasikan dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.