HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEGAWAI BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

Abstract

Nyeri Punggung Bawah merupakan nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosacral (sekitar tulang ekor). Nyeri punggung bawah salah satunya disebabkan oleh pekerjaan yang salah. Pekerjaan yang beresiko menimbulkan nyeri punggung bawah antara lain yang memiliki jam kerja panjang dan cenderung duduk degan menatap layar komputer dalam kurun waktu yang cukup lama seperti pada pegawai kantor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan posisi duduk dengan nyeri punggung bawah pada Pegawai Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Banyuwangi Metode penelitian yang digunakan adalah korelasi menggunakan desain penelitian crossectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 62 responden, tehnik pengambilan sampling menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi, diperoleh sampel berjumlah 54 responden. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan posisi duduk dengan nyeri punggung bawah. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Rank Spearman menggunakan spss 22 dengan hasil penelitian p = 0,024 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara posisi duduk dengan nyeri punggung bawah pada Pegawai Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Banyuwangi. Hasil penelitian menunjukkan posisi duduk dapat menjadi penyebab terjadinya nyeri punggung bawah. Untuk mengurangi resiko keluhan nyeri punggung bawah, pegawai dapat melakukan istirahat setiap 15-20 menit dengan cara berdiri dan berjalan, selain itu juga pegawai harus memperhatikan posisi duduk yang ergonomis ketika bekerja. Kantor BAPENDA sebaiknya menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja perkantoran agar pegawai terhindar dari nyeri punggung bawah.