HUBUNGAN ANTARA MENYUSUI TIDAK EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

Abstract

Indonesia menempati rangking kelima dunia untuk masalah stunting. Stunting pada anak di bawah usia lima tahun memerlukan perhatian khusus, karena efeknya menghambat perkembangan fisik dan mental anak. Stunting dikaitkan dengan beberapa faktor, salah satunya adalah pemberian ASI tidak eksklusif. Studi kasus-kontrol ini dilakukan pada bulan Mei hingga Juli 2019 di Rumah Bersalin Soegiarti Kelurahan Rungkut Surabaya. Subjek penelitian adalah anak usia 24-59 bulan yang berkunjung ke RB Soegiarti dan diikutsertakan secara purposive sampling. Anak yang tergolong stunting dimasukkan ke dalam kelompok kasus, sedangkan anak dengan status gizi normal dimasukkan ke dalam kelompok kontrol. Orang tua mengisi kuesioner tentang riwayat pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir anak, pendidikan ibu, dan pekerjaan. Dari 50 subjek, kelompok kontrol memiliki 25 anak normal dan kelompok kasus 25 anak stunting. Analisis bivariate statistik menunjukkan korelasi yang signifikan secara statistik antara stunting dan pemberian ASI non-eksklusif (disesuaikan OR untuk ASI eksklusif 0,214; 95%CI 0,051 hingga 0,013 Diskusi Menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif merupakan faktor pelindung terhadap stunting, yang berarti pemberian ASI eksklusif mampu menurunkan prevalensi stunting pada anak di bawah usia lima tahun. ASI eksklusif merupakan faktor pelindung terhadap stunting, yang mempersembahkan ASI eksklusif mampu menurunkan prevalensi stunting pada anak di bawah usia lima tahun.