HUBUNGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI DENGAN TINGKAT STRES PADA REMAJA KELAS VII DAN VIII DI SMPN 2 BANYUWANGI
Abstract
Sindrom pramenstruasi adalah sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari pertama hingga hari keempat belas sebelum haid dan diikuti dengan tahap bebas gejala jika masa ini telah lewat. Ada berbagai dampak pada tubuh yang ditimbulkan oleh sindrom pramenstruasi, salah satunya adalah tingkat stres pada remaja. Jika dampak tersebut tidak diatasi dengan baik dan benar maka kemungkinan akan memperberat sindrom pramenstruasi. Tujuan ini untuk mengetahui Hubungan Kejadian Sindrom Pramenstruasi Dengan Tingkat Stres pada Siswi Kelas VII dan VIII di SMPN 2 Banyuwangi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan menggunakan desain cross-sectional. Populasi dalam penilitian ini adalah semua siswi kelas VII dan VIII di SMPN 2 Banyuwangi dengan jumlah sampel 59 responden. Teknik penggunaan sampel menggunakan purposve sampling. Data dianalisis dengan menggunakan Rank Spearmen.
Dari analisa didapatkan nilai signifikan ρ sebesar 0,000 dimana nilai p < 0,05. Maka, signifikan Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara kejadian sindrom pramenstruasi dengan tingkat stres pada siswi kelas VII dan VIII di SMPN 2 Banyuwangi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, siswi mampu mengatasi gejala sindrom pramenstruasi dengan cara olahraga secara teratur akan membantu melakukan aktivitas dan rutinitas harian tanpa gangguan sindrom pramenstruasi. Selesai berolahraga, pastikan tubuh cukup mendapat asupan makanan yang bergizi dan modifikasi diet serta istirahat yang cukup sehingga tidak terjadi sindrom pramenstruasi yang mempengaruhi tingkat stres.