Hubungan Tekanan Darah dengan Kualitas Hidup Lansia Pemain Musik Gedogan di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia Lansia adalah sekelompok manusia yang memiliki resiko tinggi terutama dalam resiko Kesehatan. Kualitas hidup lansia merupakan tingkat kesejahteraan dan kepuasan dengan peristiwa atau kondisi yang dialami lansia, dipengaruhi penyakit atau pengobatan. Kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Betapa pentingnya berbagai dimensi tersebut tanpa melakukan evaluasi sulit untuk menentukan dimensi mana yang penting dari kualitas hidup seseorang. Kualitas hidup pada lansia ini bisa didapatkan dari kesejahteraan hidup lansia, emosi, fisik, pekerjaan, kognitif serta kehidupan social. Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah korelasional yaitu jenis penelitian yang mengkaji hubungan antar variabel. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rancangan penelitian crossectional dengan jenis penelitian kuantitatif yang di lakukan di desa kemiren Kabupaten Banyuwangi. Sampel penelitian menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel 13 responden. Berdasarkan hasil dari penelitian jumlah penderita hipertensi dengan kualitas hidup baik ada 6 responden (75%) dan yang tidak hipertensi dengan kualitas hidup baik ada 3 responden (60%), Hipertensi dengan kualitas hidup kurang baik ada 2 responden (25%) dan yang tidak hipertensi dengan kualitas hidup kurang baik ada 2 (40%). Beradasarkan hasil uji chi square dengan nilai di peroleh dari nilai p value 0,545 atau α = ≥ 0,05. Sehingaa tidak terdapat hubungan yang signifikan. Pentingnya meningkatkan kualitas hidup lansia agar dapat mencegah munculnya dampak psikis yang disebabkan penyakit lansia terutama hipertensi. Ada berbagai cara dalam meningkatkan kualitas hidup ini antara lain bersosialisasi dengan baik. Meningkatkan kualitas fisik, manajemen stress dan konsumsi makanan yang bergizi.