KESIAPAN PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI STIKES BANYUWANGI

  • wahyu wirawati adri stikes banyuwangi
  • anang satrianto stikes banyuwangi
Keywords: Problem Based Learning, Kurikulum Berbasis Kompetensi

Abstract

Penerapan metode student-centered learning dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL) telah diterapkan diberbagai pendidikan non kesehatan dan kesehatan. PBL dipercaya sebagai cara yang efektif bagi mahasiswa untuk lebih memahami materi dalam perkuliahan. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah untuk dapat segera menerapkan pendekatan Problem Based Learning pada pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi di STIKES Banyuwangi.

Penelitian ini dilaksanakan di kampus STIKES Banyuwangi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus terpancang tunggal. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik interaktif (wawancara, focus group discussion) dan teknik non interaktif (dokumentasi dan observasi tidak berperan), dengan teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan keajegan pengamatan. Pada proses ini terdapat 4 tema pengambilan data dengan In-depth interview dan 1 kali dengan FGD. Data-data dari In-depth interview bersumber dari 1) Ketua STIKES Banyuwangi dan Wakil Ketua I  Bidang Akademik, untuk mengetahui arah kebijakan KBK dengan PBL; 2) Kaprodi, Sekprodi dan beberapa dosen DIII Keperawatan, DIII Kebidanan dan S1 Keperawatan untuk mengetahui kesiapan kompetensi dosen; 3) Wakil Ketua II dan Kepala P4KSDM untuk mengetahui kesiapan pendanaan, sarpras dan IT; 4) 10 perwakilan mahasiswa dari 3 Prodi untuk mengetahui kesiapan mahasiswa.

Dari In-depth interview, didapatkan data bahwa di STIKES Banyuwangi 1) belum ada kebijakan dari Ketua untuk menerapkan PBL dalam KBK; 2) penerapan pendekatan PBL dalam KBK masih menjadi kajian; 3) belum siap menerapkan pendekatan PBL dalam KBK; 4) Belum siap menerapkan pendekatan PBL dalam KBK; 5) minimnya informasi yang diterima dosen tentang PBL; 6) Rendahnya pengetahuan dan pengalaman dosen terkait penerapan pendekatan PBL dalam KBK; 7) Sarana dan prasarana belum siap untuk pelaksanaan PBL; 8) Pendanaan yang tidak memadai untuk pelaksanaan PBL; 9) Pengalaman mahasiswa dalam menjalankan metode pembelajaran aktif hanya melalui seminar di dalam kelas; 2) Mahasiswa menganggap metode pembelajaran aktif yang dilakukan di STIKES Banyuwangi sudah cukup baik tetapi mereka masih merasa kurang memahami materi; 3) Mayoritas mahasiswa merasa belum siap dalam melaksanakan metode pembelajaran PBL.

Dari data yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa 1) belum adanya kebijakan dari Ketua STIKES Banyuwangi untuk menerapkan pendekatan PBL dalam KBK. Hal ini dikarenakan dalam implementasi PBL perlu banyak persiapan terutama terkait dengan sumber daya, baik sumber daya manusia dalam hal ini kuantitas dan kualitas Dosen, serta sumber daya penunjang yang lain seperti sarana prasarana kelas yang mendukung untuk pembelajaran PBL; 2) Kesiapan dosen terkait dengan kesiapan pelaksanaan pendekatan PBL dalam KBK relatif rendah, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.; 3) Kesiapan sarana prasarana dan pendanaan untuk pelaksanaan pendekatan PBL dalam KBK relatif kurang. Meskipun sarana prasarana dan pendanaan yang dimiliki oleh STIKES Banyuwangi saat ini sangat memadai untuk pelaksanaan proses pembelajaran dengan metode yang digunakan saat ini; 4) Kesiapan mahasiswa dalam pelaksanaan pendekatan PBL dalam KBK juga masih relatif rendah.

Author Biographies

wahyu wirawati adri, stikes banyuwangi

Dosen D3 Kebidanan STIKES Banyuwangi

anang satrianto, stikes banyuwangi

Dosen D3 Keperawatan

Published
2016-12-31
Section
Articles