HUBUNGAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 0-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGOTRUNAN BANYUWANGI
Abstract
Suatu keluarga disebut KADARZI apabila telah berperilaku gizi yang baik dengan menerapkan kelima indikator kadarzi dengan menimbang berat badan secara teratur, memberikan air susu ibu (ASI) saja sampai umur enam bulan (ASI Eksklusif), makan beranekaragam, menggunakan garam beryodium dan minum suplemen gizi (kapsul Vitamin A). Status gizi adalah tingkat kesehatan yang dicapai seseorang akibat mengkonsumsi. Status gizi juga diartikan sebagai ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan keluarga sadar gizi (KADARZI) dengan status gizi pada anak usia 0-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Singotrunan Banyuwangi Tahun 2016.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu Cluster Sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar observasi. Jumlah populasi pada penelitian ini sejumlah 618 responden, dengan jumlah sampel sebanyak 87 responden. Dari 87 responden, 57 responden (65%) tidak berperilaku KADARZI dan 47 responden (54%) memiliki berat badan normal. Hasil penghitungan uji statistik Chi Square menggunakan SPSS didapat nilai p=0.007, yang artinya ada penolakan Ho, berarti ada hubungan antara keluarga sadar gizi (KADARZI) dan status gizi pada anak usia 0-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Singotrunan Banyuwangi tahun 2016.
Keluarga yang memiliki kesadaran tentang gizi yang baik maka status gizi balita akan menjadi baik, sebaliknya apabila kesadaran tentang gizi tidak baik maka status gizi balita juga kurang baik. Sehingga status gizi sangat berhubungan dengan keluarga sadar gizi.