PENGARUH SENAM REMATIK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT NYERI PENDERITA REMATIK PADA LANSIA DI POSYANDU “MANGGA” WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOBO KECAMATAN SOBO KABUPATEN BANYUWANGI
Abstract
Lansia adalah usia yang yang rentan pada kesehatan fisik dan mental. Kesehatan fisik yang sering muncul pada lansia yaitu rematik. Rematik merupakan kelainan inflamasi yang terutama mengenai membrane synovial dari persendian dan umumnya ditandai dengan nyeri pada persendian, kaku, penurunan mobilitas dll. Hal ini dapat tangani dengan terapi non farmakologis yaitu dengan cara terapi senam rematik. Senam adalah senam merupakan gerakan atau latihan fisik yang dilakukan secara teratur, untuk mengurangi nyeri sendi dan kaku otot. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh senam rematik terhadap perubahan tingkat nyeri pada lansia di Posyandu “MANGGA” wilayah kerja Puskesmas Sobo Banyuwangi.
Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Eksperiment dengan rancangan penelitian Pre Eksperiment yang melibatkan satu kelompok subjek yang diobservasi sebelum dilakukan perlakuan (pre-test) dan kemudian diobservasi lagi setelah diakukan perlakuan (pasca-test). Sampel yang diambil sebanyak 30 responden. Hasil penelitian terhadap 30 responden didapatkan bahwa tingkat nyeri pada lansia sebelum dilakukan pemberian terapi senam rematik paling bayak dengan kategori sedang sebanyak 30 responden (100%) setelah dilakukan perlakuan menurunsebanyak 21 responden (70%). Setelah dilakukan uji Wilcoxon dengan menggunakan uji manual yaitu ρ: 0,000 dengan α: 0,05 maka signitikan Ha diterima. Hal ini berarti ada pengaruh pemberian terapi senam rematik terhadap perubahan tingkat nyeri pada lansia di Posyandu MANGGA wilayah kerja Puskesmas Sobo Banyuwangi.
Jadi dengan adanya pemberian terapi senam rematik yang dapat menurunkan tingkat nyeri pada lansia di Posyandu Mangga Puskesmas Sobo Banyuwangi, maka rasa nyeri akibat rematik pada lansia tidak terlalu banyak menggunakan terapi farmakologi.