PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN REPRODUKSI SEKS PADA SISWA TUNARUNGU SMPLB DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR
Abstract
Media pembelajaran khususnya media gambar memiliki peranan penting dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, terutama dalam menentukan kesuksesan proses belajar berupa tingkat pemahaman pada siswa tunarungu, mengingat kondisinya yang mengedepankan penglihatan sebagai indera pertamanya. Masalah reproduksi seks merupakan masalah bagi semua kaum remaja baik pria maupun wanita. Akan tetapi masalah ini menjadi masalah yang lebih pelik bagi kaum tuna rungu, terlebih perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media bergambar terhadap perolehan hasil belajar berupa kemampuan memahami reproduksi seks pada siswa tunarungu SMPLB dan perbedaan kemampuan memahami reproduksi seks antara siswa tunarungu laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experiment. Setelah melalui rangkaian kegiatan penelitian yaitu orientasi, uji coba instrument, pelaksanaan pre test, maka barulah diadakan perlakuan yang berlangsung 3 kali pertemuan efektif dengan alokasi waktu masing-masing 4x45 menit. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I-III SMPLB Negeri Banyuwangi dan menetapkan dua kelompok subyek yang diteliti setelah memenuhi kriteria homogenitas. Jumlah awal subyek penelitian adalah 16 orang masing-masing 8 siswa, namun selama proses pelaksanaan beberapa siswa tidak seluruhnya mengikuti proses pembelajaran. Data dianalisis menggunakan program SPSS 17.00, Compare Mean, Sample Independent T test, dan GLM univariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang diajar dengan strategi media gambar (skor rerata: 7,5) mencapai perolehan belajar lebih tinggi dari pada kelompok yang diajar dengan strategi tanpa media gambar (skor rerata: 7.17). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan pemahaman reproduksi seks antara siswa tunarungu laki-laki dan perempuan. Kesimpulannya, pemanfaatan gambar yang digunakan sebagai strategi pembelajaran membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif.