TERAPI BEKAM BASAH MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATAK BANYUWANGI
Abstract
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah melebihi dari kadar normalnya, dengan kejadian peningkatan tekanan darah secara terus menerus dapat menjadi faktor resiko terjadinya terjadinya penyakit jantung, gagal ginjal, diabetes dan stroke bahkan sampai kondisi yang terparah yaitu kematian. Salah satu metode dalam penanganan hipertensi ini dapat berupa tindakan non farmakologis yang mana salah satunya adalah terapi komplementer yaitu terapi bekam atau hijamah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitiatif, Pre experimtal dengan design one group pre test and post test. Tekhnik sampling menggunakan purposive sampling sesuai kehendak peneliti dengan menggunakan batasan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian yang digunakan untuk terapi bekam menggunakan SOP Bekam, alat ukur tekanan darah menggunakan lembar observasi dan tensi digital merk omron. Jumlah responden 20 orang. Tekhnik analisa data dalam penelitian ini diawali dengan uji normalitas data menggunakan Test of normality shapiro wilk, hasilnya data tidak berdistribusi normal sehingga masuk kedalam statistik non parametrik. Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon Match Test spss 25 for windows dengan (P < 0,05) Hasil penelitian menunjukkan tekanan darah sistolik sebelum diberi perlakuan dengan tekanan darah sistolik setelah diberi pelakuan bekam P=0,001 dan tekanan darah diastolik sebelum dan setelah diberi perlakuan bekam P=0,011. Ho diterima dan Ha ditolak, nilai signifikansi sistol dan diastol lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat diartikan “ada pengaruh yang signifikan terapi bekam basah terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Klatak Banyuwangi. Terapi bekam basah pada titik kahil dan dua titik jantung bagian belakang dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Terapi ini dapat dijadikan intervensi mandiri dalam memberikan asuhan keperawatan komplementer.