PENGARUH TERAPI PSIKORELIGIUS TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE – OPERASI DI RUANG BEDAH KECELAKAAN RSUD BLAMBANGAN
Abstract
Tindakan operasi atau pembedahan dapat menimbulkan respon kecemasan pada pasien. Kecemasan ini ditunjukkan melalui gejala – gejala fisiologi, emosional dan kognitif. Salah satu psikoterapi untuk mengatasi kecemasan yaitu melalui terapi psikoreligius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi psikoreligius terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di Ruang Bedah Kecelakaan RSUD Blambangan Tahun 2012. Desain penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental, dengan tehnik one group pretest-posttest design. Yaitu
satu kelompok subjek diawali dengan (pra – test), dan setelah pemberian perlakuan diadakan pengukuran kembali (pos- test). Tehnik pengambilan sample dengan Consecutive Sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner tingkat kecemasan (HARS) Hamilton Anxiety Rating Scale. kemudian dilakukan scoring, tabulating, dan uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon signed ranks test dengan taraf signifikan 0,05. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari 14 responden setelah diberikan terapi psikoreligius terdapat 6 orang (42,8%) responden tidak mengalami kecemasan. Dari hasil pengujian statistik Uji Wilcoxon signed ranks test dengan menggunakan SPSS 17 diperoleh hasil ρ hitung < α. Yaitu nilai ρ : 0.001 < α : 0,05. Maka hipotesa alternative diterima dan hipotesa nol ditolak artinya ada pengaruh terapi psikoreligius terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di Ruang Bedah Kecelakaan RSUD Blambangan Tahun 2012. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bahwa pemberian terapi psikoreligius sangat membantu menguragi kecemasan pada pasien yang akan menjalani operasi.